(Sumber: Pixasquare on Unsplash)
Bagi pasangan muda ataupun kaum milenial yang sedang mempersiapkan rumah tangga, tentunya kehadiran rumah merupakan salah satu impian. Membeli rumah melalui pengembang masih menjadi pilahan utama pada saat ini.
Pasalnya, prosesnya cenderung lebih praktis dan mudah jika dibandingkan kamu harus mencari sendiri lahan, kemudian membangu rumah yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Poin lainnya, dengan membeli rumah melalui pengembang memungkinkan kamu untuk mengajukan cicilan kredit (KPR) yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu.
Diantara semua kelebihan, tentu ada resiko yang harus kamu pertimbangkan dalam memilih rumah pertama. Simak yuk apa aja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih rumah pertama.
Sesuaikan Kebutuhan dengan Anggaran
(Sumber: AlexanderStein on Pixabay)
Budget atau anggaran menjadi hal yang paling penting sebelum memilih rumah pertama. Sesuaikan kebutuhan kamu dengan kemampuan finansial. Pisahkan terlebih dahulu kebutuhan dengan keinginanmu yang tidak terlalu penting, jangan biarkan keinginan sesaat menjadi permasalahan dikemuadian hari.
Jika kamu memilih KPR, siapkan juga perincian anggaran bulanan kamu dan pastikan tetap ada dana untuk tabungan serta dana darurat.
Lokasi Perumahan
(Sumber: Breno Assis on Unsplash)
Sebelum membeli, sebaiknya lakukan survey lokasi terlebih dahulu. Pastikan lokasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan kamu.
Perhatikan lokasi rumah dekat dengan jalan utama, terdapat transportasi umum, dan fasilitas penunjang lainnya. Pastikan juga lokasi tersebut bebas terhadap banjir dan pertimbangkan jarak lokasi tersebut dengan tempat kerja kamu.
Spesifikasi Bangunan
(Sumber: Mufid Majnun on Unsplash)
Perhatikan spesifikasi bangunan yang ditawarkan dengan mengecek kondisi rumah secara langsung. Meskipun, pengembang biasanya mencantumkan spesifikasi bangunan secara lengkap pada brosur, namun alangkah lebih baik kamu mengeceknya secara langsung.
Pastikan struktur dan material banguan lainnya kokoh dan tahan lama dengan memastikan pihak pengembang menggunakan bahan bangunan berkualitas.
Cek juga saluran listrik dan air di rumah yang akan kamu pilih, pastikan semuanya sesuai prosedur dan berjalan baik.
Fasilitas yang Ditawarkan
(Sumber: Hisu lee on Unsplash)
Untuk menunjang aktivitas dan kebutuhanmu, rumah yang baik adalah rumah yang dekat dengan berbagai fasilitas dan amenitas.
Meskipun kembali ke kebutuhan pribadi masing-masing, namun keberadaan fasilitas seperti mini market, atm, tempat ibadah, rumah sakit, dan fasilitas lainnya yang dapat diakses dekat dengan rumahmu tetntu bisa menjadi pertimbangan.
Reputasi Pengembang
(Sumber: sol on Unsplash)
Hal yang tidak kalah penting adalah reputasi pengembang atau developer. Pastikan pengembang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik, pengembang dengan reputasi baik akan senatiasa menjaga reputasi yang telah dibangunnya sehingga calon pembeli akan merasa lebih aman.
Sementara, jika pihak pengembang masih baru, hindari untuk membeli rumah dalam bentuk gambar. Setidaknya bangunan sudah jadi 50% atau lebih baik membeli rumah siap huni untuk menghindari penipuan.
Surat Perizinan
Terakhir, namun tidak kalah penting. Pada kasus yang cukup sering terjadi, pembeli tidak kunjung mendapatkan sertifikat rumah padahal sudah melunasinya. Sebaiknya cek kembali dokumen administrasi dan perizinan pembangunan proyek perumahan.
Pastikan sertifikat induk telah dipecah oleh pihak pengembang. Selain itu, pastikan juga apakah harga rumah sudah termasuk dengan biaya administrasi seperti; Akta Jual Beli (AJB) atau biaya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), BPHTB dan PPN 10%.
(Sumber: Geralt on Pixabay)